Featured Posts
Paud, Jembatan Keunikan Anaktuntutan orang tua yang merasa bangga dan menuntut anak usia dini mahir calistung bukan lagi cara pandang tepat. Selain belum waktunya, juga melanggar hak anak bermain. Efeknya.....
Kunci Penting Kembangkan Bakat AnakBAKAT dalam diri anak merupakan anugerah sejak lahir yang musti disyukuri. Namun, orangtua tidak boleh hanya berdiam diri. Perlu stimulasi untuk mengasah bakatnya....
Pengembangan Bakat Disesuaikan dengan Kebutuhan AnakKUNCI lain yang tak kalah pentingnya dalam pengembangan bakat anak adalah dengan selalu berpijak pada kebutuhan anak....
Anak bertubuh gemuk dan montok memang terlihat menggemaskan. Tetapi dari sisi medis anak-anak dengan kelebihan berat badan, apalagi sampai obesitas harus diwaspadai. Kegemukan pada anak dalam jangka panjang bisa memicu penyakit seperti peningkatan kolesterol, diabetes, hingga penyakit jantung.
Kelebihan berat badan yang terjadi di masa kanak-kanak jika tidak dikendalikan juga bisa ikut terbawa sampai anak berusia dewasa. Meski demikian, anak obesitas tidak disarankan untuk melakukan diet.
"Anak-anak masih berada dalam fase tumbuh kembang. Karena itu anak tidak perlu diet tetapi dibiasakan memiliki pola makan sehat sambil ditingkatkan aktivitas fisiknya," kata dr.Fiastuti Witjaksono, Sp.GK, ahli gizi dari FKUI/RSCM di sela acara diskusi mengenai nutrisi yang diadakan oleh Mead Johnson di Jakarta, pekan lalu.
Makanan yang mengandung gula tinggi serta makanan yang digoreng merupakan jenis makanan yang harus dibatasi. "Makan utamanya tetap tapi makanan yang manis dan digoreng-goreng itu dibatasi," katanya.
Dengan pengaturan pola makan, berat badan anak tidak akan berkurang tetapi proporsi tubuh anak bisa seimbang karena tinggi badannya masih bertambah. "Karena mereka masih tumbuh tinggi, badannya lebih seimbang dengan jumlah berat badan yang sama," imbuhnya.
-kompas.com-
Apakah kita termasuk orangtua yang membiarkan anak untuk bebas beraktivitas? Jika iya, kita pasti tidak kesulitan menyuruh anak untuk tidur pada malam hari. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di New Zealand, anak yang aktif tidak hanya cepat tidur, tetapi memiliki kualitas tidur yang baik.
Dr Ed A Mitchell, kepala penelitian yang dilakukan University of Auckland, bercerita bahwa bahwa ia tertarik meneliti kualitas tidur anak karena menemukan data bahwa 1 dari 6 orangtua melaporkan kesulitan untuk menyuruh anak-anak mereka tidur pada malam hari. Alhasil, Mitchell melibatkan 591 anak-anak yang berusia 7 tahun dalam penelitiannya.
Bersama timnya, Mitchell memantau tingkat aktivitas yang dilakukan anak-anak tersebut selama 24 jam. Caranya? Dengan menempelkan sebuah alat pengukur di pinggang mereka. Secara rata-rata, butuh waktu 26 menit bagi orangtua untuk membuat anak-anak mereka tidur pada malam hari. Namun, semakin aktif anak-anak mereka pada siang hari, maka waktu yang diperlukan untuk menyuruh anak-anak tidur semakin pendek.
"Hanya dengan satu jam melakukan aktivitas fisik, itu membuat anak akan 6 menit lebih cepat tidur," ucap Mitchell seraya menyebutkan bahwa penelitiannya telah dipublikasikan pada Archives of Disease in Childhood. Mitchell menambahkan, jika dikonversikan, maka aktivitas fisik selama satu jam itu sama saja dengan meminta anak-anak untuk berlari. "Walaupun sebenarnya hanya beraktivitas fisik 43 menit, kebutuhan olahraga anak-anak sudah tercukupi.”
Selain membuat anak-anak cepat tidur, aktivitas fisik juga membentuk jantung dan berat badan yang sehat pada anak-anak. Mengenai kualitas tidur, anak-anak yang tidur lebih cepat akan memiliki waktu yang lebih lama untuk menikmati tidur.
Ketika tidur inilah hormon pertumbuhan anak bekerja lebih maksimal. Itulah mengapa kualitas tidur akan selalu berkaitan dengan status kesehatan anak secara menyeluruh. "Bahkan pada anak-anak mulai ditemukan bahwa kesulitan tidur membuat mereka berisiko mengalami obesitas," ungkap Mitchell.
-kompas.com-
Selama periode bayi hingga usia sekolah, usahakan anak mendapat stimulasi bernuansa musikal.
Mengapa? Karena irama dan timbre (warna musik) mendorong anak melakukan gerakan yang akan memengaruhi perkembangan motoriknya secara menyeluruh.
Apa saja manfaat musik lainnya?
- Stimulasi ingatan
Jika pernah mendengar musik tertentu di masa lampau, orang akan mengasosiasikan musik dengan pengalaman masa lampaunya. Artinya, musik berfungsi sebagai stimulus pembangkit ingatan ke masa lalu. Tak hanya membangkitkan pengalaman obyektifnya, tapi juga pengalaman subyektifnya (perasaan ketika mengalami hal tersebut).
- Membangkitkan rasa nyaman
Jika kita memperdengarkan musik lembut menjelang anak tidur, ia akan merasa nyaman di peraduan. Biasanya musik-musik tersebut berada pada tempo adagio, andante, moderato, yang tidak jauh dari ritme nadi atau detak jantung dalam hitungan 1 ketuk per detik, sedikit lebih cepat, sedikit lebih lambat. Bukan menggunakan tempo lento yang amat lambat atau presto yang amat cepat.
- Efek hipnotik
Irama musik memberi dampak membuai. Ini disebut hypnotic effect (kesan hipnotik). Buktinya, ketika mendengar musik seseorang cenderung mengentak tangan atau kaki atau mengikuti senandung musiknya.
- Menghibur
Musik bertujuan menghibur (dari kata muse). Musik menghibur di kala suka dan duka. Musik juga menghibur anak-anak. Jadi, hanya dengan mendengarkan musik yang disukai, seseorang sudah merasa terhibur.
Jika individu berada dalam atmosfer yang disukai, atmosfer yang menyenangkan, maka ia akan merasa lebih nyaman, dan rasa nyaman akan memberi dampak positif pada individu dalam melakukan kegiatannya. Kondisi ini membuat anak mudah menyerap, mengolah, dan menyimpan ilmu maupun stimulus.
-kompas.com-
Suri Cruise, gadis kecil anak pasangan Tom Cruise dan Katie Holmes, tampak dijaga seorang pengawal dan pengasuh ketika memasuki kedai kopi Starbucks di Vancouver, Kanada. Di kota ini, sang ayah sedang syuting sekuel terbaru Mission: Impossible. Sang ibu yang biasanya menemani Suri kali ini tidak tampak.
Suri lalu mendapatkan minumannya dan membawanya dengan hati-hati. Sesekali ia meniup kopinya, lalu mengamati orang-orang yang lalu-lalang di sekitarnya, seolah ingin memperingatkan untuk tidak menubruknya dan membuat kopinya tumpah.
Melihat gaya Suri saat memesan kopi, terdapat kesan bahwa kopi bukan hal baru untuk gadis berusia empat tahun ini. Dalam kenyataannya, kopi memang tidak lagi dikonsumsi oleh orang dewasa yang ingin merasa lebih segar saat berada di kantor, tetapi juga anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Campuran gula, es, saus cokelat, karamel, hazelnut, atau whip cream memang membuat kopi tak hanya memikat orang dewasa, melainkan juga anak-anak.
Menurut National Coffee Association, kelompok peminum kopi yang berkembang paling cepat adalah remaja dan orang dewasa.
"Anak-anak saat ini punya beban tugas yang berlebihan. Mereka harus mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler, ditambah lagi harus mengerjakan PR. Mereka juga mencari jalan untuk tetap terjaga," papar Dr Roshini Raj, profesor tamu di New York University.
Amankah sebenarnya minuman ini untuk anak-anak? Bukankah kopi mengandung kafein, yang dapat memicu jantung untuk berdetak lebih cepat? Benarkah laporan bahwa kafein bisa menghambat pertumbuhan dan menyebabkan adiksi?
Suri lalu mendapatkan minumannya dan membawanya dengan hati-hati. Sesekali ia meniup kopinya, lalu mengamati orang-orang yang lalu-lalang di sekitarnya, seolah ingin memperingatkan untuk tidak menubruknya dan membuat kopinya tumpah.
Melihat gaya Suri saat memesan kopi, terdapat kesan bahwa kopi bukan hal baru untuk gadis berusia empat tahun ini. Dalam kenyataannya, kopi memang tidak lagi dikonsumsi oleh orang dewasa yang ingin merasa lebih segar saat berada di kantor, tetapi juga anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Campuran gula, es, saus cokelat, karamel, hazelnut, atau whip cream memang membuat kopi tak hanya memikat orang dewasa, melainkan juga anak-anak.
Menurut National Coffee Association, kelompok peminum kopi yang berkembang paling cepat adalah remaja dan orang dewasa.
"Anak-anak saat ini punya beban tugas yang berlebihan. Mereka harus mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler, ditambah lagi harus mengerjakan PR. Mereka juga mencari jalan untuk tetap terjaga," papar Dr Roshini Raj, profesor tamu di New York University.
Amankah sebenarnya minuman ini untuk anak-anak? Bukankah kopi mengandung kafein, yang dapat memicu jantung untuk berdetak lebih cepat? Benarkah laporan bahwa kafein bisa menghambat pertumbuhan dan menyebabkan adiksi?
Kepala koresponden medis dari stasiun NBC, Dr Nancy Snyderman, mengatakan bahwa bahaya minum kopi pada anak-anak lebih mendasar. "Kafeinnya saja tidak akan mencederai Anda, kecuali membuat Anda terjaga, membuat Anda insomnia, atau membuat Anda sedikit tegang," tutur Snyderman pada Matt Lauer di acara Today. "Efek kafein sedikit lebih terkonsentrasi pada anak-anak dan kita tahu bahwa jika kita berhenti minum kopi, kita merasa pusing. Maka, anak-anak pun mungkin akan merasa pusing dan tidak tahu apa sebabnya."
Selain soal kafein, yang perlu diingat juga adalah kandungan gula dan kalori yang terdapat pada mochaccino atau frappuccino (yang umum dipilih anak-anak). Beberapa jenis minuman ini memiliki lebih dari dua kali kalori kosong dalam soda. Salah-salah, anak justru akan mengalami obesitas dan bukannya mengalami pengaruh dari kafein.
Tentu, sesekali menikmati mochaccino tak ada salahnya. Snyderman memberikan tips untuk Anda jika si kecil menggemari kopi:
* Jangan membeli kopi secara rutin. Sekali atau dua kali seminggu sudah cukup atau sesering Anda membelikannya es krim. Jangan memberikan minuman ini setelah makan malam karena bisa membuat anak sulit tidur.
Selain soal kafein, yang perlu diingat juga adalah kandungan gula dan kalori yang terdapat pada mochaccino atau frappuccino (yang umum dipilih anak-anak). Beberapa jenis minuman ini memiliki lebih dari dua kali kalori kosong dalam soda. Salah-salah, anak justru akan mengalami obesitas dan bukannya mengalami pengaruh dari kafein.
Tentu, sesekali menikmati mochaccino tak ada salahnya. Snyderman memberikan tips untuk Anda jika si kecil menggemari kopi:
* Jangan membeli kopi secara rutin. Sekali atau dua kali seminggu sudah cukup atau sesering Anda membelikannya es krim. Jangan memberikan minuman ini setelah makan malam karena bisa membuat anak sulit tidur.
* Jadilah role model yang sehat untuk anak. Bagaimana anak tidak ingin mencicipi kopi bila Anda terus-menerus mengajaknya ke kedai kopi?
* Berikan pilihan lain yang lebih sehat, seperti jus buah atau susu cokelat yang bisa memberi manfaat kalsium untuk anak.
-kompas.com-
"Belajar dan mengerti kata-kata merupakan materi penting dalam pembelajaran membaca anak. Hal ini merupakan pondasi anak untuk belajar," jelas Roosie Setiawan, pemimpin komunitas Reading Bugs saat workshop storytelling untuk orangtua dan anak-anak Indonesia dari Aqua, Sabtu, 12 Februari 2011, di Penang Bistro, Kuningan, Jakarta.
"Menurut buku La Morelle, 2001, anak-anak butuh interaksi dengan orang lain untuk belajar berbahasa. Mereka belajar kata-kata lewat pendengaran yang dilakukan berulang-ulang. Amat penting untuk membuat anak tertarik dalam sebuah percakapan," terang Roosie.
Menurut Roosie, lewat buku dan membaca, anak, khususnya di usia dini bisa mendapatkan banyak hal. Cara mengajarkan anak untuk membaca, bisa dilakukan melalui mendongeng atau read aloud. Dua hal ini merupakan hal yang berbeda. Lebih lanjut, Roosie mengatakan, storytelling (mendongeng) adalah kegiatan interaktif, 2 orang atau lebih untuk menyampaikan pesan atau peristiwa dalam kata-kata. Namun, ada kendalanya, kadang orangtua mengalami kesulitan untuk menceritakan sesuatu dengan gaya pendongeng (harus hafal, dengan gerak-gerik badan, improvisasi, dan lainnya). Di lain pihak, sejak dini anak perlu belajar membaca. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk menjembatani kesulitan orangtua menciptakan cerita dan agar anak sekaligus belajar membaca adalah dengan metode read aloud.
Metode read aloud, dijelaskan Roosie bertujuan akhir untuk membuat anak "mau" membaca, bukan hanya "bisa" membaca. Caranya, dilakukan dengan mengajak anak membaca bersama orangtua. Posisikan anak agar ia bisa melihat huruf-huruf dari buku bacaan yang disepakati bersama. Posisinya bisa dengan dipangku, sambil berbaring, duduk bersisian, dan lainnya, asalkan bersentuhan. Tunjuk kata-kata yang dibacakan agar si anak bisa melihat bentuk huruf-hurufnya.
Beda mendongeng dan membacakan cerita:
"Menurut buku La Morelle, 2001, anak-anak butuh interaksi dengan orang lain untuk belajar berbahasa. Mereka belajar kata-kata lewat pendengaran yang dilakukan berulang-ulang. Amat penting untuk membuat anak tertarik dalam sebuah percakapan," terang Roosie.
Menurut Roosie, lewat buku dan membaca, anak, khususnya di usia dini bisa mendapatkan banyak hal. Cara mengajarkan anak untuk membaca, bisa dilakukan melalui mendongeng atau read aloud. Dua hal ini merupakan hal yang berbeda. Lebih lanjut, Roosie mengatakan, storytelling (mendongeng) adalah kegiatan interaktif, 2 orang atau lebih untuk menyampaikan pesan atau peristiwa dalam kata-kata. Namun, ada kendalanya, kadang orangtua mengalami kesulitan untuk menceritakan sesuatu dengan gaya pendongeng (harus hafal, dengan gerak-gerik badan, improvisasi, dan lainnya). Di lain pihak, sejak dini anak perlu belajar membaca. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk menjembatani kesulitan orangtua menciptakan cerita dan agar anak sekaligus belajar membaca adalah dengan metode read aloud.
Metode read aloud, dijelaskan Roosie bertujuan akhir untuk membuat anak "mau" membaca, bukan hanya "bisa" membaca. Caranya, dilakukan dengan mengajak anak membaca bersama orangtua. Posisikan anak agar ia bisa melihat huruf-huruf dari buku bacaan yang disepakati bersama. Posisinya bisa dengan dipangku, sambil berbaring, duduk bersisian, dan lainnya, asalkan bersentuhan. Tunjuk kata-kata yang dibacakan agar si anak bisa melihat bentuk huruf-hurufnya.
Beda mendongeng dan membacakan cerita:
Mendongeng:
- Ada yang mendongengkan
- Ada cerita yang didongengkan
- Pendongeng harus hafal cerita
- Hasilnya, menyenangkan dan menghibur
- Mendidik
- Membangun kedekatan dengan anak
- Namun, perlu bakat dan latihan khusus untuk bisa mendongeng dan membuat anak-anak tertarik dengar dongeng
Membacakan cerita:
- Ada yang membacakan
- Ada yang dibacakan
- Ada yang dibaca
- Hasilnya menyenangkan dan menghibur
- Mendidik
- Membangun kedekatan dengan anak dan buku
- Yang bisa membaca dan mau, bisa membacakan cerita
Kegiatan read aloud atau membacakan cerita bersama anak, menurut Roosie memiliki banyak manfaat dan efektif. Karena:
1. Manusia adalah mahluk yang suka hal-hal menyenangkan. Tanpa disuruh, manusia akan mencari cara untuk mendapat hal-hal menyenangkan. Contohnya, suara orangtua yang menenangkan yang pernah ia dengar akan disimpan dalam pikiran. Saat ada masalah atau hal-hal yang kurang menyenangkan, suara orangtua yang menenangkan itu akan diingat kembali.
2. Membaca adalah pembelajaran yang harus dilatih. Karenanya harus dilatih dari sejak dini. Mulai dari langkah-langkah kecil.
Selain itu, diterangkan oleh Roosie, membacakan cerita juga membantu anak untuk belajar mendengarkan dan menyimak sesuatu. Ariyo, salah seorang pendongeng dari komunitas yang sama mengungkapkan, bahwa saat membaca buku untuk anak, tidak perlu dihabiskan dalam sekali waktu. Yang terpenting adalah pengalaman membaca cerita bersama anaknya. Tak masalah jika si anak bertanya banyak hal dari 1 halaman yang sedang dibaca dan habis waktu di sana. Karena interaksi itu pun adalah hal yang berharga, sekaligus membangun kedekatan dengan anak yang bisa dibentuk sejak dini dan bisa bertahan hingga ia dewasa.
-kompas.com-