Featured Posts

Paud, Jembatan Keunikan AnakPaud, Jembatan Keunikan Anaktuntutan orang tua yang merasa bangga dan menuntut anak usia dini mahir calistung bukan lagi cara pandang tepat. Selain belum waktunya, juga melanggar hak anak bermain. Efeknya.....

Readmore

kunci penting kembangkan bakat anakKunci Penting Kembangkan Bakat AnakBAKAT dalam diri anak merupakan anugerah sejak lahir yang musti disyukuri. Namun, orangtua tidak boleh hanya berdiam diri. Perlu stimulasi untuk mengasah bakatnya....

Readmore

pengembangan bakat disesuaikan dengan kebutuhan anakPengembangan Bakat Disesuaikan dengan Kebutuhan AnakKUNCI lain yang tak kalah pentingnya dalam pengembangan bakat anak adalah dengan selalu berpijak pada kebutuhan anak....

Readmore

Rss

Menciptakan Generasi Tangguh dengan Pembangunan Karakter


PEDULI PENDIDIKAN-Kegiatan Pondok Pintar yang dilaksanakan SCTV menarik animo masyarakat. Di Pondok Pintar, anak-anak melakukan beragam kegiatan, seperti origami dan menggambar.

Stasiun televisi SCTVberupaya turut menciptakan generasi tangguh.Melalui Pundi Amal SCTV (PAS),SCTVmenyediakan sarana,prasarana, dan pola pendidikan anak usia dini.

BERMITRA dengan Indonesian Heritage Foundations (IHF),Pundi Amal SCTVmengembangkan sebuah pola pendidikan yang berorientasi pada pembentukan karakter anak usia dini––sebuah taman kanak-kanak alternatif yang menerapkan pola didik dan ajar berbeda dengan taman kanak-kanak umumnya. Program ini dinamai Semai Benih Bangsa (SBB).

Di sekolah SBB,proses penyampaian materi pelajaran, bahan ajar, dan evaluasi berorientasi pada hasil akhir manusia yang berkembang secara holistis (menyeluruh).“ Kami (SCTV) memandang perlu mengadakan program ini demi masa depan bangsa yang lebih baik,” terang Ketua Pundi Amal SCTVM Risanggono. Untuk mewujudkan sekolah berpola SBB ini,Tim Pundi Amal SCTV melibatkan peran serta masyarakat melalui dua pola pendekatan: bantuan pendirian SBB baru/bantuan penuh (adopsi) dan bantuan parsial TK lama/PAUD/ TPA/TKA (binaan).

Program adopsi dilaksanakan dengan Pundi Amal membantu semua kebutuhan institusi pendidikan prasekolah meliputi pelatihan untuk dua calon guru (termasuk transportasi, akomodasi, dan uang saku), peralatan belajar mengajar, permainan dan pembenahan ruang belajar, perlengkapan individu guru dan murid serta subsidi honor guru dan biaya operasional Adapun pada bantuan binaan, Pundi Amal hanya membantu kebutuhan tertentu pada sebuah TK, antara lain pelatihan untuk dua calon guru (termasuk transportasi, akomodasi, dan uang saku) serta perlengkapan individu murid. Bagi para guru,Pundi Amal juga memfasilitasi pelatihan untuk meningkatkan kapasitas.

Untuk para guru, Pundi Amal SCTV dan IHF mengirim para tenaga pengajar itu menjalani pelatihan.Di sana mereka memperoleh pelatihan dan magang, alat peraga edukasi (alat bermain, balok,puzzle,boneka,keperluan sentra), buku-buku cerita karakter (sekitar 112 buku),modul kurikulum pengajaran, modul sembilan pilar karakter,dan beragam program menunjang lainnya. Risanggono mengatakan,melalui program SBB diharapkan 10 atau 20tahunmendatangterciptagenerasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat. Para anak didik yang mengikuti program diharapkan akan memiliki sikap kritis,kreatif,beretika,bermoral, dan mencintai bangsanya.

Menurut Risanggono, Pundi Amal merasa perlu melakukan pola pendidikan itu karena dalam waktu 10 atau 20 tahun mendatang, Indonesia membutuhkan generasi penerus yang tidak hanya berilmu dan berkeahlian, tapi juga berkarakter kuat. “Bagaimana anakanak Indonesia ke depan tetap mempertahankan nilai-nilai moral yang telah menjadi karakter bangsa ini,”tutur Risanggono. Program SBB, dikatakan Risanggono, menuai sukses.Terbukti sejak dilakukan pada 2007, telah banyak sekolah SBB Pundi Amal SCTVyang berdiri.SBB Pundi Amal SCTV tersebar dari Provinsi Banten hingga menjangkau Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Nusa Tenggara Timur.Tercatat sudah ada 50 sekolah SBB lebih yang tersebar di wilayah Nusantara.Program SBB juga telah melatih sekitar 700 guru.

Program SBB mendapat apresiasi dari masyarakat yang menerimanya. Itu seperti yang terlihat ketika Pundi Amal meresmikan dua TK masing-masing TKA Al Mukhlisin di Lembang dan TK Al Ittihad di Tasikmalaya sebagai pengguna metode pendidikan berbasis karakter SBB. Kepala Sekolah TKA Al Mukhlisin Mohammad Naafidz mengatakan program,SBB menjadi motivasi baginya untuk mengelola TKA Al Mukhlisin secara lebih profesional. Terlebih masyarakat sekitar sudah memercayakan anak-anaknya untuk bersekolah dan menikmati pendidikan berbasis karakter di sekolah tersebut.“Penghargaan ini akan semakin memotivasi kami untuk menyelenggarakan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak kami,”ujar Naafidz.

Sementara itu,di TK Al Ittihad, Sariwangi,Tasikmalaya, peresmian penggunaan metode SBB memperoleh sambutan hangat masyarakat setempat. Bahkan sebagai penghormatan, penanggung jawab TK Al Ittihad,Somad,memberikan penghormatan kepada tim Pundi Amal SCTV dengan cara yang unik. Dia mengganti baju batiknya dengan kaos Pundi Amal SCTV di atas panggung disaksikan pengunjung, termasuk Camat Sariwangi. “Bagi kami apresiasi positif yang diberikan masyarakat akan menjadi motivasi bagi kami untuk bekerja lebih baik.Terlebih semua yang kami sumbangkan adalah merupakan dana amal pemirsa SCTVyang terkumpul melalui Pundi Amal,”ungkap Risanggono.

Selain turut membangun generasi masa depan yang tangguh,melalui kegiatan Pondok Pintar yang biasanya dilaksanakan berbarengan dengan acara Karnaval SCTV,bekerja sama dengan Binus Teach For Indonesia, Pundi Amal juga menggagas kegiatan Pondok Pintar. Di stan Pondok Pintar yang biasanya ada di setiap kota yang dikunjungi kegiatan Karnaval SCTV masyarakat dapat melakukan kegiatan yang memiliki manfaat bagi mereka. “Ini semacam pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat, meski sifatnya masih skala kecil,” ungkap Risanggono. Di Pondok Pintar, masyarakat melakukan beragam kegiatan, seperti membuat origami,chian tse (membuat kertas hiasan ala China), menggambar,wushu.

Salah satu yang paling banyak menyedot perhatian,khususnya para peserta ibu-ibu adalah saat sesi pembuatan kue handuk (towel cake) yang juga diadakan di Pondok Pintar. “Kegiatan pemberian pelatihan keterampilan yang ditawarkan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan tambahan bagi para peserta,” ujar Maria Intan, salah satu relawan Pondok Pintar dari Binus Teach For Indonesia yang sempat terlibat dalam kegiatan tersebut.

Di luar itu,Pundi Amal SCTVjuga terlibat dalam aksi pembangunan sekolah-sekolah, khususnya sekolah yang roboh karena terkena bencana.Sejauh ini,SCTVsudah membangun, merehabilitasi, dan menyediakan fasilitas penunjang pendidikan lainnya, bagi 16 sekolah dan universitas yang terkena bencana gempa,di Aceh,Yogyakarta, dan Padang.


-seputar-indonesia.com-


Leave a Reply