Featured Posts

Paud, Jembatan Keunikan AnakPaud, Jembatan Keunikan Anaktuntutan orang tua yang merasa bangga dan menuntut anak usia dini mahir calistung bukan lagi cara pandang tepat. Selain belum waktunya, juga melanggar hak anak bermain. Efeknya.....

Readmore

kunci penting kembangkan bakat anakKunci Penting Kembangkan Bakat AnakBAKAT dalam diri anak merupakan anugerah sejak lahir yang musti disyukuri. Namun, orangtua tidak boleh hanya berdiam diri. Perlu stimulasi untuk mengasah bakatnya....

Readmore

pengembangan bakat disesuaikan dengan kebutuhan anakPengembangan Bakat Disesuaikan dengan Kebutuhan AnakKUNCI lain yang tak kalah pentingnya dalam pengembangan bakat anak adalah dengan selalu berpijak pada kebutuhan anak....

Readmore

Rss

Imbangi Spontanitas Anak dengan Dongeng


Cerita, baik yang nyata maupun dongeng dan sebagainya, dapat meningkatkan kecerdasan berbahasa anak pada usia dini. Untuk itu, seorang pendidik diharapkan perlu mengembangkan pembelajaran tentang berbagai hal melalui penyampaian cerita berupa dongeng kepada peserta didik di lembaganya.

Demikian diungkapan Kepala Bidang Pendidikan Non-Formal Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Winaryu Kustiyah di Rembang, Jawa Tengah, Rabu (8/12/2010). Walau demikian, kata Winaryu, cerita-cerita tersebut tak boleh lepas begitu saja dari sisi nilai-nilai pendidikan pekerti anak.

"Melalui cara ini seorang guru juga dapat merangsang kecerdasan intelegensi, kemampuan berpikir secara logis sistematis, kemampuan berinteraksi, hingga selera berbahasa dan seni," ujar Winaryu.

"Kecerdasan hati yang meliputi kecerdasan emosional dan spiritual memang terdapat pada cerita-cerita yang dilontarkan kepada anak. Jangan sampai para guru membeberkan cerita yang melenceng dari nilai pekerti," tambahnya.

Menurutnya, selama ini asupan pendidikan lebih ditekankan pada pengembangan kecerdasan intelegensi anak didik dan hal itu bisa disampaikan melalui cerita-cerita atau dongeng.

Lebih lanjut, Winaryu mengatakan, kesadaran berdisiplin pun dapat ditanamkan melalui cerita-cerita yang mengandung nilai-nilai kedisiplinan. Ia mengatakan, anak usia dini, terutama di bawah usia lima tahun, memiliki aktivitas yang spontan, alami, dan sangat bersemangat untuk mengetahui hal-hal yang baru ditemui atau dialaminya.

"Oleh karena itu, setiap guru yang bercerita perlu memahami kondisi anak didik, terutama proses tumbuh kembang kreativitasnya," katanya.

Ia berharap, para guru pendidikan anak usia dini (PAUD) memiliki minat tinggi dalam hal membaca dan mengasah keterampilan berkomunikasi sebagai bekal bercerita kepada anak atau siswa.


-kompas.com-




Leave a Reply