Stimulasi berupa aneka permainan dan perlombaan kreativitas yang menyenangkan merupakan salah satu kunci optimalisasi untuk kecerdasan anak, selain pemberian nutrisi yang tepat dan seimbang.
Brand Manager Anmum System, PT Fonterra Brands Indonesia, Muliaman Mansyur, mengatakan saat lahir setiap bayi memiliki sekitar 100 miliar sel otak, namun kecerdasan anak tidak ditentukan oleh banyaknya sel otak melainkan jumlah terjadinya hubungan antarsel otak yang disebut dengan sinaps.
Stimulasi merupakan salah satu faktor yang diperlukan untuk mendorong terjadinya hubungan antarsel otak bayi. Kekuatan dan jumlah hubungan antarsel syaraf tersebut menjadi dasar untuk membantu proses belajarnya menjadi semakin cepat.
Tanpa stimulasi yang baik dan tepat, perkembangan otak bayi menjadi kurang optimal, akibatnya sinaps yang jarang atau tidak terpakai akan musnah. Untuk itu sangat penting artinya pemberian stimulasi secara rutin pada anak.
"Stimulasi perlu dilakukan secara rutin karena setiap kali anak berpikir atau memfungsikan otaknya, akan terbentuk sinaps baru untuk merespons stimulasi tersebut. Stimulasi yang terus-menerus akan memperkuat sinaps yang lama sehingga otomatis membuat fungsi otak akan makin baik," katanya, siang ini.
Dikatakan, orang tua memiliki peranan yang besar dalam memberikan stimulasi dan mengembangkan pola asuh anak, namun akibat kesibukan sehari-harinya terkadang orang tua tidak dapat memberikan perhatian penuh kepada anak.
Salah satu metode yang dipakai untuk menyiasati kebersamaan yang berkualitas dalam waktu sempit adalah dengan menggunakan floor time yakni orang tua dan anak menghabiskan waktu bersama, selama 20-30 menit tanpa interupsi untuk berinteraksi dan bermain.
Konsep-konsep yang harus diperhatikan dalam floor time adalah orang tua harus menyesuaikan permainan dengan minat anak, mencurahkan kasih sayang, dan memancing anak untuk merespons apa yang orang tua katakan dan lakukan.
"Floor time dapat mendekatkan hubungan orang tua dan anak, memperbaiki komunikasi dan sebagai wadah bagi orang tua dan anak untuk mencurahkan perasaan serta gagasan," katanya
Brand Manager Anmum System, PT Fonterra Brands Indonesia, Muliaman Mansyur, mengatakan saat lahir setiap bayi memiliki sekitar 100 miliar sel otak, namun kecerdasan anak tidak ditentukan oleh banyaknya sel otak melainkan jumlah terjadinya hubungan antarsel otak yang disebut dengan sinaps.
Stimulasi merupakan salah satu faktor yang diperlukan untuk mendorong terjadinya hubungan antarsel otak bayi. Kekuatan dan jumlah hubungan antarsel syaraf tersebut menjadi dasar untuk membantu proses belajarnya menjadi semakin cepat.
Tanpa stimulasi yang baik dan tepat, perkembangan otak bayi menjadi kurang optimal, akibatnya sinaps yang jarang atau tidak terpakai akan musnah. Untuk itu sangat penting artinya pemberian stimulasi secara rutin pada anak.
"Stimulasi perlu dilakukan secara rutin karena setiap kali anak berpikir atau memfungsikan otaknya, akan terbentuk sinaps baru untuk merespons stimulasi tersebut. Stimulasi yang terus-menerus akan memperkuat sinaps yang lama sehingga otomatis membuat fungsi otak akan makin baik," katanya, siang ini.
Dikatakan, orang tua memiliki peranan yang besar dalam memberikan stimulasi dan mengembangkan pola asuh anak, namun akibat kesibukan sehari-harinya terkadang orang tua tidak dapat memberikan perhatian penuh kepada anak.
Salah satu metode yang dipakai untuk menyiasati kebersamaan yang berkualitas dalam waktu sempit adalah dengan menggunakan floor time yakni orang tua dan anak menghabiskan waktu bersama, selama 20-30 menit tanpa interupsi untuk berinteraksi dan bermain.
Konsep-konsep yang harus diperhatikan dalam floor time adalah orang tua harus menyesuaikan permainan dengan minat anak, mencurahkan kasih sayang, dan memancing anak untuk merespons apa yang orang tua katakan dan lakukan.
"Floor time dapat mendekatkan hubungan orang tua dan anak, memperbaiki komunikasi dan sebagai wadah bagi orang tua dan anak untuk mencurahkan perasaan serta gagasan," katanya
-waspada.co.id-