Featured Posts

Paud, Jembatan Keunikan AnakPaud, Jembatan Keunikan Anaktuntutan orang tua yang merasa bangga dan menuntut anak usia dini mahir calistung bukan lagi cara pandang tepat. Selain belum waktunya, juga melanggar hak anak bermain. Efeknya.....

Readmore

kunci penting kembangkan bakat anakKunci Penting Kembangkan Bakat AnakBAKAT dalam diri anak merupakan anugerah sejak lahir yang musti disyukuri. Namun, orangtua tidak boleh hanya berdiam diri. Perlu stimulasi untuk mengasah bakatnya....

Readmore

pengembangan bakat disesuaikan dengan kebutuhan anakPengembangan Bakat Disesuaikan dengan Kebutuhan AnakKUNCI lain yang tak kalah pentingnya dalam pengembangan bakat anak adalah dengan selalu berpijak pada kebutuhan anak....

Readmore

Rss

Kebiasaan Cuci Tangan Mempengaruhi IQ Anak


Kebiasaan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan air mengalir bisa mencegah anak dari berbagai penyakit. Sepuluh penyakit bisa dihindari anak jika kebiasaan CTPS dijalankan konsisten. Salah satu penyakit yang bikin IQ turun satu digit adalah cacingan.

Pakar kesehatan dr Handrawan Nadesul mengatakan, anak menjadi bodoh karena tidak menjalani kebiasaan CTPS dengan baik dan benar.

"Kita (orangtua-RED) menggagalkan anak dengan menjadikannya bodoh karena tidak membangun kebiasaan CTPS yang baik," tegasnya, di sela pembukaan Lifebuoy Health Institute, KidZania, Pacific Place, Jakarta Pusat, yang diresmikan Kamis (27/1/2011).

Cacingan dan diare adalah penyakit yang paling sering dialami anak yang tidak membiasakan diri CTPS dengan cara yang tepat. Cacing gelang, kata dr Handrawan, bisa menghilangkan satu digit dari IQ anak. Cacing menghabiskan kalori dan makanan yang diasup anak.

Penyakit lain yang ditimbulkan dari kebiasaan buruk tidak mencuci tangan di antaranya, tifus, kolera, disentri, hepatitis A, B, dan C, serta cacingan dengan berbagai jenisnya.

"Penyakit ini bisa dicegah dengan cara yang sangat sederhana, dengan mencuci tangan yang benar, dengan sabun dan dilakukan minimal lima kali sehari," jelasnya.

Jangan asal cuci tangan


 Cuci tangan yang baik dan benar bisa mencegah berbagai penyakit pada anak. "Idealnya cuci tangan pakai sabun dan air mengalir," jelas dr Handrawan, menambahkan dengan cara ini kuman di sela jari bisa terangkat. Sementara, penggunaan hand sanitizer tidak bisa mengangkat kuman secara maksimal di sela jari. "Saat mencuci tangan jangan sampai ada kuman yang tersisa," sarannya, jika ingin mencegah berbagai penyakit.

Sekalipun cara mencuci tangan sudah benar, jangan asal saat mengeringkan tangan. Sebaiknya gunakan handuk bersih untuk mengeringkan tangan. Jika tidak ada handuk, sebaiknya biarkan tangan mengering dengan sendirinya, atau bantu dengan pengering tangan. "Kebiasaan mengelap tangan di baju atau menyeka rambut usai mencuci tangan tidak steril," tambahnya.

Jangan hanya cuci tangan

 
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mencakup berbagai hal, tak sekadar cuci tangan. "Cuci tangan hanya pintu masuknya," kata dr Handrawan, menambahkan perilaku hidup sehat juga harus diterapkan saat mencuci rambut atau mandi. PHBS juga terkait dengan kebiasaan tidur, pilihan makanan, jadwal makan, dan berat badan.

Menurut dr Handrawan, kebiasaan anak yang juga perlu diajarkan dengan lebih baik lagi adalah saat mandi. Bagian di balik telinga dan di belakang lutut biasanya tak terjangkau oleh anak saat mandi. Di bagian inilah jamur bersembunyi jika tidak dibersihkan dengan baik dan benar.


-kompas.com-



Leave a Reply